8 Hal Harus Anda Perhatikan Saat Merekrut Karyawan Baru



8 Hal Harus Anda Perhatikan Saat Merekrut Karyawan Baru


Karyawan adalah salah satu asset terpenting di sebuah perusahaan. Tanpa karyawan tentunya perusahana Anda tidak akan berkembang dengan pesat, mengingat setiap karyawan pasti memiliki keahlian tertentu sesuai dengan bakat dan juga kemampuannya.

Untuk mengetahui bakat dan kemampuannya, tentunya harus melewati tahap seleksi penerimanaan karyawan.

Mencari karyawan memang sangat mudah, pasti akan banyak orang yang melamar. Tetapi yang sulit adalah menemukan karyawan yang pas sesuai kriteria perusahaan.

Maka dari itu, agar Anda bisa mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria ada hal penting yang perlu diperhatikan.

Apa saja hal penting tersebut? Berikut ulasannya dalam pembahasan 8 hal penting yang harus diperhatikan saat merekrut karyawan baru.
1. Profil Karyawan & Surat Lamaran

Profil dari karyawan ini pasti tercantum dengan lengkap dalam sebuah CV yang digunakan untuk melamar. Pihak HRD harus benar-benar memperhatikan profil tersebut karena biasanya banyak tercantum informasi penting yang bisa dijadikan bahan pertimbangan ketika merekrutnya.

Di dalam profil tersebut biasanya tercantum pula keahlian, pengalaman kerja, serta informasi penting lainnya yang boleh jadi sangat diperlukan oleh perusahaan.

Setiap karyawan yang melamar pasti akan membuat CV yang menarik, terbaik, dan bahkan ada pula yang membuatnya dengan kata-kata yang terlalu ‘’lebay’’ menggambarkan dirinya.

Tentunya hal tersebut pula terdeteksi sedari awal, agar perusahaan Anda hanya menerima orang-orang terpilih murni karena Ia mampu menggambarkan keahlian dan kemampuannya secara nyata.

Jangan lupa, lihat pula riwayat organisasi yang pernah diikutinya karena bagaimanapun juga organisasi itu penting dan bisa melihat gambaran luar dari seseorang. Boleh jadi, dari organisasi yang diikutinya ada kriteria tertantu yang pas dengan perusahaan Anda.

Selain itu, perhatikan pula surat lamaran kerja yang ditulisnya, apakah sesuai dengan standar, beretika, dan ditulis secara professional?

Penting untuk diperhatikan, mengingat surat lamaran dan profil ini menentukan layak tidaknya karyawan tersebut untuk bisa diterima di perusahaan yang Anda pimpin.

Dari surat lamaran dan dan profil yang professional tersebut, setidaknya kita bisa tahu sejauh mana mereka bisa bersikap professional untuk bisa mendeskripsikan data dirinya agar layak diterima kerja.
2. Tes Wawancara dan Psikotes

Langkah berikutnya yang harus diperhatikan saat merekrut karyawan adalah dalam hal hasil tes wawancara kerja dan hasil ujian jenis psikotes.

Tentunya di tahap ini tugas akan menjadi ringan karena orang-orang yang diwawancara serta mengikuti tes psikotes sudah lolos dalam tahap seleksi profil.

Setelah melihat profil dan surat lamaran yang sudah sesuai dengan kriteria, tahap ini perlu untuk dilakukan untuk bisa mengetahui karakter karyawan secara mendalam.

Karena itu, selain pihak HRD yang dilibatkan ada baiknya untuk melibatkan pula pimpinan dari masing-masing dari perusahaan Anda untuk bisa mewancarai para calon karyawan tersebut.

Kedua tes tersebut harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin mengingat tes psikotes biasanya untuk mengetahui bakat, minat, kemampuan, dan juga kepribadian mereka.

Sedangkan dari tes wawancara bisa dilihat secara langsung sosok yang sebenarnya, dari mulai cara bicara ataupun cara ia menjawab pertanyaan dari Anda.

Pasti akan selalu ada perbedaan antara yang tertulis dan terlihat langsung. Perbedaan tersebut tentunya bisa ke arah positif maupun negatif, tergantung bagaimana Anda menyikapinya.
3. Kinerja Karyawan

Setelah tes wawancara dan psikotes berlangsung dengan lancar serta melahirkan karyawan baru yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Maka harus diingat, bahwa hal tersebut bukan akhir segalanya. Artinya, Anda masih harus memperhatikan kinerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut ketika ia menghadapi masa percobaan kerja.

Perlu diingat, untuk mencari karyawan-karyawan yang sesuai dengan kriteria perlu langkah yang Panjang dalam menyeleksinya. Tentu Anda ingin memiliki perusahaan dengan karyawan-karyawan terbaik bukan?

Kinerja pada dasarnya adalah sebuah gabungan dari karakter dan kompetensi seseorang. Tanpa dua hal tersebut mereka tidak akan bisa menghasilakn kinerja yang sesuai dengan ekspetasi Anda.

Mereka yang sekiranya belum memiliki kinerja yang sesuai dengan keinginan Anda, masih bisa diarahkan lewat arahan dan training yang Anda berikan padanya selama mengikuti masa percobaan kerja tersebut.

Maka dari itu, selama karyawan baru Anda mengikuti masa percobaan, cobalah untuk memberikan tantangan target dari mulai yang terkecil sampai yang terbesar. Lihatlah usaha yang dia lakukan jangan terpaku pada sebuah hasil saja.
4. Kemistri antara Anda dengan Karyawan

Setiap karyawan memang memiliki kemampuan, bakat, dan minat yang berbeda-beda. Tetapi walaupun berbeda-beda, tetap satu divisi dengan divisi lainnya harus bisa saling bekerjasama untuk bisa bersinergi memajukan perusahaan.

Nah, untuk membangun sinergi yang kuat tersebut diperlukan chemistry antara Anda dengan karyawan serta karyawan lainnya.

Hal tersebutlah yang harus Anda perhatikan pula ketika merekrut atau mewancarai para karyawan.

Tanpa adanya chemistry, maka hubungan kerja pun bisa dilakukan dengan sejalan. Serta yang lebih penting timbulnya saling percaya antara Anda dengan karyawan. Dengan begitu akan sangat mudah untuk saling mendukung dalam hal pekerjaan dan juga yang lainnya.

Bisa dibayangkan bukan, apabila chemistry sejak awal tidak terjalin maka bukan hal yang mustahil di tengah perjalanan akan ada konflik-konflik lain yang timbul karena sesuatu yang remeh.

Chemistry tersebut bisa muncul diawal saat sesi wawancara ataupun saat masa percobaan tiba. Artinya chemistry bisa dengan cepat datang atau lambat. Dan yang pasti, hal tersebut harus dibangun agar pekerjaan yang dilakukan bisa dengan mudah diselesaikan.

Bagaimana, apakah Anda sudah menemukan chemistry tersebut?
5. Motivasi Karyawan

Anda perlu mengetahui dan memperhatikan motivasi dari para karyawan khususnya karyawan yang melamar ke perusahaan.

Dengan mengetahui motivasi tersebut, bisa terlihat mana karyawan yang bahagia, nyaman dan bersungguh-sungguh mana yang sekedar iseng belaka ketika melamar.

Baca juga :

Karena seseorang yang memiliki motivasi kuat penuh gairah, Ia akan senantiasa mengerjakan seseuatu dengan sebaik mungkin.

Berbeda dengan halnya seseorang yang memiliki motivasi ala kadarnya, boleh jadi ia mengikuti saran dan arahan dari Anda. Tetapi jangan berharap lama, karena motivasi dalam diri pun tidak tampak seutuhnya.

Sangat mudah untuk bisa mengetahui motivasi dari seseorang tersebut, yaitu saat Anda mewawancarainya berikan pertanyaan tentang hal tersebut.

Mungkin pertanyaan ini tidak terlihat special. Tetapi Anda bisa melihat secara langsung mana karyawan yang memang memiliki motivasi tinggi ataupun motivasi yang ala kadarnya saja.
6. Rekrut Sesuai dengan Budaya Perusahaan

Setiap perusahaan tentunya memiliki budaya perusahaan tersendiri. Budaya inilah yang memang harus diikuti dan dilaksanakan oleh setiap karyawan.

Anda berhak memecat karyawan yang tidak menjalankan aturan sesuai budaya perusahaan. Tentunya Anda pun berhak untuk merekrut karyawan yang mampu melaksanakan budaya tersebut.

Untuk bisa menerapkan budaya tersebut, tentunya harus memberikan kesempatan kepada karyawan baru agar bisa beradaptasi dengan budaya tersebut.

Selama masa beradaptasi tersebut, alangkah lebih baiknya agar Anda bisa memberikan arahan dan training yang tepat. Supaya karyawan baru tersebut bisa mengaplikasikannya.

Coba lihat dan perhatikan selama masa percobaan tersebut, karyawan mana yang mampu menjalankan budaya perusahaannya. Jika sudah menemukannya, maka segera rekrut karyawan tersebut menjadi karyawan tetap di perusahaan Anda.
7. Rekrut Sesuai Attitude dan Passion

Mungkin Anda pernah merasakan bagaimana bingungnya mencari karyawan terbaik diantara dua atau lebih. Bingung di sini dikarenakan keduanya memiliki keahlian serta kemampuan yang sesuai dengan kriteria yang perusahaan cari.

Bila hal tersebut sedang Anda alami, maka untuk bisa memutuskannya pilihlah karyawan yang memiliki attitude dan passion. Lihatlah di antara kedua kandidat tersebut mana yang terlihat bersemangat untuk bekerja bukan hanya ingin mendapatkan jabatan atau gaji semata.

Nah, jika Anda sudah menemukannya maka orang tersebutlah yang bisa Anda rekrut. Jika Anda masih belum menemukannya, maka calon karyawan tersebut memang belum layak untuk menjadi karyawan di perusahaan Anda.
8. Tidak Terburu-Buru Memilih Karyawan

Boleh jadi saat ini Anda sedang membutuhkan karyawan untuk mengisi posisi yang sedang kosong.

Jika kondisi tersebut sedang Anda hadapi, maka hindarilah untuk tidak terburu-buru dalam memilih karyawan.

Banyaknya karyawan yang melamar belum tentu satu diantaranya adalah kandidat yang cocok. Karena bagaimanapun juga Anda harus memperhatikan aspek keahlian serta potensi yang dimilikinya.

Karena bila Anda merekrut berdasarkan memiliki potensi semata, hal tersebut juga bisa mempengaruhi waktu produktivitas Anda dan juga perusahaan.

Tetap harus memperhatikan standar dari perusahaan dan hindari sikap terburu-buru tersebut. Ibarat memilih jodoh, pasti akan ada fase-fase yang harus tetap Anda perhatikan sampai menemukan yang tepat.

Bagaimana siap bukan?
Ciri-Ciri Karyawan Berkualitas di Sebuah Perusahaan

Jika 8 hal di atas sudah Anda perhatikan dan tetap belum menemukan karyawan yang sesuai. Boleh jadi Anda memang belum tahu tentang ciri-ciri karyawan yang berkualitas yang patut untuk direkrut untuk sebuah perusahaan.

Maka dari itu, untuk mengetahui ciri-ciri karyawan yang berkualitas tersebut Anda perlu memperhatikan pembahasan berikut ini;
1. Jujur

Jujur ini sangat penting dimiliki oleh semua orang terutama karyawan. Karena dengan kejujuran ini bisa meningkatan integritas diri dan juga perusahaan.

Nama baik perusahaan pun akan bisa terangkat apabila memiliki karyawan yang sangat jujur.
2. Memiliki Etika yang Baik

Setiap perusahaan pasti memiliki aturan tertentu yang patut untuk diikuti karyawannya. Bila karyawan di perusahaan Anda melakukan etika tersebut maka lingkungan kerja di perusahaan pun akan menjadi lebih baik.
4. Displin

Displin ini perlu diterapkan dan dimiliki oleh semua elemen yang ada di perusahaan. Bayangkan bila karyawan tidak displin maka akan mempengaruhi produktivitas dari perusahaan.

Maka dari itu, perlu diterpakan aturan waktu kerja dan pulang kerja yang jelas agar mereka pun bisa bekerja sesuai aturannya.
5. Bisa Berkomunikasi dengan Baik

Komunikasi ini adalah segalanya. Tanpa adanya komunikasi yang baik maka sangat memungkinkan terjadi kekacauan dalam bekerja.

Komunikasi yang di maksud dalam perusahaan seperti pada komunikasi atasan dengan bawahan atau komunikasi antar karyawan itu sendiri.
6. Bisa Memotivasi diri Sendiri maupun Orang Lain

Bila Anda memiliki karyawan yang bisa memotivasi diri sendiri maupun orang yang ada di sekitarnya, maka layak untuk dipertahankan.

Karena karyawna tersebut bisa menimbulkan energi positif yang tentu saja bisa mempengaruhi kinerja para karyawan lainnya.
Penutup

Ingat, karyawan adalah asset terpenting dalam sebuah perusahaan. Maka jangan pernah sia-siakan. Rekrutlah berdasarkan kemampuan dan attitude mereka. Karena mereka pun akan bekerja dengan optimal.

Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer