Pertimbangan Penting dalam Mencari Pinjaman untuk Modal Usaha


Saat Anda memutuskan untuk membuka atau mengembangkan usaha, kesulitan dalam hal dana bisa saja muncul. Untuk menanggulangi masalah ini, opsi mencari pinjaman dari pihak luar boleh saja dilakukan. Namun begitu, hal apa saja yang harus menjadi bahan pertimbangan dalam mengajukan pinjaman?


Secara garis besar, ada dua aspek yang harus dipertimbangkan. Pertama adalah dari segi kondisi bisnis. Dan yang kedua adalah pilihan-pilihan tempat yang akan menjadi sumber dana. Untuk penjabaran yang lebih mendetail, berikut ulasannya.

Dari Aspek Bisnis yang Sedang Dikelola

Aspek ini berkaitan erat dengan kondisi bisnis yang nantinya akan mempengaruhi 
(1) seberapa mendesak opsi peminjaman itu, (2) seberapa besar jumlah dana yang harus diajukan, dan 
(3) kesanggupan dalam melunasinya.

Aspek ini harus diteliti lebih dulu sebelum mencari pinjaman untuk meminimalkan dampak produksi yang tidak stabil. Bayangkan jika sebuah bisnis hanya menambah utang tanpa hasil yang disebabkan oleh pengelolaan keuangan yang buruk.

Pihak atau Instansi Mana yang Akan Anda Jadikan Tempat Mencari Pinjaman?

Dalam tulisan kali ini, ada dua instansi yang umum dipakai dan satu alternatif yang bisa Anda jadikan sumber mencari pinjaman. Dan, berikut penjelasan tentang masing-masing penyedia.

Bank

Setelah melengkapi perencanaan peminjaman berdasarkan kondisi bisnis, saatnya untuk melihat-lihat bank terdekat untuk mencari pinjaman. Cobalah mencari tahu fasilitas pinjaman seperti apa saja yang bank tawarkan beserta ketentuan-ketentuannya. Selain jenis fasilitas peminjaman biasa, beberapa bank juga menawarkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah sebuah layanan kredit atau pendanaan bentukan Pemerintah. Layanan ini ditujukan kepada bisnis-bisnis yang dianggap berpeluang untuk berkembang dan sanggup mengembalikan kredit tersebut.

Sebelum akhirnya mengajukan peminjaman dana ke bank, sebaiknya terlebih dahulu menentukan jumlah yang ingin dipinjam (berdasarkan kebutuhan mendesak), memperhatikan suku bunga pinjaman yang bank terapkan, dan juga menentukan jangka waktunya. Lihat juga apakah bank tersebut memperbolehkan pengajuan pinjaman tambahan (top up) walaupun pinjaman sebelumnya masih berjalan.

Apa Itu Kredit Tanpa Agunan (KTA)?

Masih berkutat dengan bank, Kredit Tanpa Agunan (KTA) adalah jenis penawaran yang tidak mewajibkan Anda untuk menyediakan jaminan seperti surat BPKB atau sertifikat tanah saat ingin mencairkan sejumlah dana. Namun begitu, sistem ini juga cukup ketat.

Terlepas dari proses pencairannya yang cepat, peminjam harus puas dengan nominal pinjaman yang kecil dan terbatas. Dan, karena proses pemberian pinjaman tanpa jaminan, suku bunga cenderung lebih tinggi. Untuk kisarannya, hal ini tergantung dari bank penyedia.

Penyedia pinjaman berbasis daring peer-to-peer lending (P2P Lending)

Di era yang semakin canggih dan serba digital, perusahaan penyedia pinjaman berbasis online juga tumbuh pesat. Dengan tanpa jaminan dan proses cepat, jenis penawaran seperti ini semakin digemari oleh pebisnis.

Namun begitu, walaupun tanpa jaminan, si calon peminjam harus melengkapi beberapa persyaratan seperti menyerahkan data diri yang sah beserta informasi pendapatan melalui slip gaji dan sejenisnya.

Saat memutuskan untuk menggunakan layanan jenis ini, pastikan untuk melihat profil penyedia secara teliti. Salah satu penyedia layanan p2p lending yang amanadalah Akseleran karena sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Crowdfunding, sebuah alternatif yang menjanjikan

Tidak jauh berbeda dari poin nomor 2, sistem ini juga bisa menjadi sumber pencarian dana. Pengertian dari crowdfunding (pendanaan secara berama-ramai) sendiri adalah pengumpulan dana untuk satu jenis proyek dari sejumlah besar investor (pemodal). Dana yang terkumpul melalui perantara (platform) akan disalurkan kepada pemilik proyek atau orang yang mengajukan permohonan suntikan dana. Dalam mengumpulkan dana untuk UKM, Akseleran pun memakai konsep crowdfunding ini.

Untuk sistem kerjanya adalah (1) si pemilik proyek akan mengampanyekan rancangan proyeknya melalui saluran media sosial. Ia harus mampu meyakinkan para pemodal. (2) Perjanjian bagi hasil atau jenis keuntungan lain juga harus ia jabarkan. (3) Akan ada batas waktu atau deadline untuk pengumpulan dana tersebut. (4) Jika target belum terkumpul setelah melewati batas waktu yang sudah ditentukan, dana dari pemodal yang sudah masuk akan dikembalikan ke rekening masing-masing.

Di luar negeri, sistem keuangan berbasis teknologi (fintech) ini sudah sangat menjamur. Dan di Indonesia sendiri, mengutip dari CNN Indonesia edisi 16 Juni 2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana akan merampungkan penetapan regulasi untuk fintech crowdfunding di tahun ini.

Saat ini, pihak OJK masih mengkaji sistem layanan crowdfunding, bersama-sama dengan institusi seperti pemerintah, Bank Indonesia, dan pelaku industri fintech lainnya. Jika sistem layanan keuangan jenis crowfunding ini memenuhi syarat, maka sistem ini akan diminta mendaftarkan diri ke bagian Otoritas Jasa Keuangan.

Ada banyak cara dalam mencari sumber pinjaman. Namun yang harus selalu diperhatikan adalah, jangan sampai kondisi yang mendesak membuat Anda lalai dalam memilih penyedia dana yang aman. Untuk indikator atau tolak ukurnya, pastikan penyedia tersebut memiliki izin dan sudah menjadi kepercayaan banyak orang.

Dengan begitu, bisnis Anda akan terhindar dari ancaman penipuan. Jika perlu, mintalah referensi dari seseorang yang Anda kenal yang pernah menggunakan layanan tersebut.

Terimah kasih, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer