Kunci Sukses Kepemimpinan: 3P (Passion, Persistence, Panache)
Mendefinisikan kepemimpinan mungkin tak cukup satu lembar bahkan tak cukup satu buku sekalipun. Begitu banyaknya definisi kepemimpinan seperti banyaknya pemikiran dari para pemikir dan profesional yang mengaplikasikannya.
Menjawab pertanyaan mengenai definisi kepemimpinan tidak dapat dijawab secara sederhana, mengingat begitu kompleksnya sebuah kata ini jika dijabarkan secara menyeluruh dan mendetail.
Menjadi seorang pemimpin pun secara praktik tidak bisa diajarkan di bangku kuliah, baik perguruan tinggi maupun universitas sekalipun.
Materi bisa didapatkan, pembelajaran dapat diambil dari para pakar namun pengalaman hanya bisa dialami oleh diri sendiri, demikian juga untuk menguasainya. Anda butuh proses pengalaman.
Menjadi seorang pemimpin adalah tugas yang sulit yang membutuhkan pengorbanan, kesabaran, dan banyak keberanian. Ada banyak fitur yang menentukan seorang pemimpin dikatakan sebagai yang baik.
Ada banyak teori kepemimpinan yang dapat diuraikan dan berguna bagi Anda yang ingin mengasimilasi gaya kepemimpinan.
Secara ringkas dan untuk mempermudah, akronim 3P bisa menolong pemahaman kita tentang kunci kepemimpinan, antara lain :
1. Passion (Gairah)
Tidak ada pencapaian besar, tidak ada pekerjaan yang hebat dan tidak ada karya genius yang pernah terjadi tanpa dorongan gairah.
Gairah menciptakan koneksi dari sesuatu yang belum ada menjadi ada, mengubah sesuatu yang lama menjadi inovasi baru yang semakin berguna dan diminati.
Gairah meningkatkan hasrat dalam setiap individu yang mengikutinya, dan itu telah mendorong mereka untuk maju menuju visi dalam sebuah kelompok yang saling bekerja sama.
Steve Jobs adalah seorang pemimpin hebat yang telah menunjukkan rasa semangat dalam segala hal.
Melalui gairahnya, passion yang timbul dari dalam dirinya, Steve Jobs mampu mengatasi keraguan akan kegagalan dan mampu berinovasi melalui karya hebatnya yang mendunia melalui produk Apple yang hingga kini pun masih berada di puncak kejayaannya meski pemimpin besar itu sudah tiada.
Passion dapat diartikan sebagai perasaan positif yang mendalam yang dirasakan begitu bermakna oleh seorang individu. Gairah juga berbicara tentang visi dan mengandung energi besar, kegembiraan yang berlimpah dan antusiasme yang tak terbendung.
Gairah mengilhami orang lain untuk bergabung dalam sebuah kerja sama melalui sebuah identifikasi visi dan kolaborasi pemikiran yang memiliki tujuan sama.
Tahukah Anda bahwa passion atau gairah itu bisa menular? Oleh sebab itu, para pemimpin hebat tentu dapat memberi inspirasi bagi orang lain.
Jika Anda ingin memiliki tenaga kerja atau karyawan yang bersemangat dan penuh inspirasi, Anda bisa memilikinya dengan memulainya dari diri Anda sendiri sebagai seorang pemimpin.
Mengubah visi menjadi kenyataan membutuhkan gairah. Gairah meningkatkan produktivitas dan memastikan komitmen karyawan terhadap visi yang Anda bagikan.
Gairah lahir dari sesuatu yang sangat berarti bagi Anda. Ini bukan hobi secara umum atau sekadar sebuah minat. Sebaliknya, ini adalah inti dari siapa Anda dan apa yang ingin Anda capai.
Gairah Anda mempengaruhi pilihan dan aktivitas harian Anda.
Apa yang Anda lakukan dan katakan akan berpusat pada gairah Anda. Gairah pada akhirnya mengarah pada penguasaan dan menuju ke arah kesuksesan. Hal ini sebagian besar dikarenakan Anda selalu berpikir dan bekerja pada hal yang Anda sukai.
Sebagian besar pemimpin sukses sebetulnya tidak memiliki pekerjaan, karena yang mereka miliki adalah gairah.
Gairah Berakar dalam Membuat Perbedaan
Keinginan pemimpin dan organisasi untuk membuat perbedaan tidak selalu terlihat begitu saja. Hal itu tidak dengan segera nampak begitu jelas.
Tetapi ketika Anda melihat lebih dekat dan memiliki gairah untuk membuat perbedaan yang lebih signifikan, Anda biasanya dapat menemukan diri Anda semakin bersemangat dan mendorong diri lebih lagi kepada harapan dan cita-cita Anda.
Untuk membuat produk yang lebih bermanfaat atau memberikan layanan yang lebih baik, orang harus bersemangat untuk membuat perbedaan.
Membangun Gairah dalam Karyawan
Terlalu banyak orang yang kurang semangat untuk melakukan pekerjaan mereka. Banyak karyawan merasa terjebak, bosan atau bahkan membenci pekerjaan mereka.
Mengapa demikian?
Kurangnya passion atau gairah dalam diri mereka dalam bekerja. Atau mereka tidak bekerja sesuai dengan passionmereka.
Jika karyawan Anda ternyata tidak memiliki passion dalam bidang mereka, itulah sebabnya hasil pencapaian yang didapat tidak begitu maksimal bahkan stagnan.
Memiliki semangat sebagai pemimpin adalah salah satu kunci keberhasilan. Semangat layaknya bensin yang mampu mengerakkan dan memberikan inspirasi karyawan Anda.
Karyawan tidak akan bergairah secara otomatis dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
Mungkin untuk waktu yang singkat, mereka masih bersemangat, tetapi jika tujuan Anda adalah sebuah pencapaian kesuksesan dan kebahagiaan jangka panjang, Anda harus dengan sengaja memberikan inspirasi tersebut.
Para pemimpin menginspirasi karyawan untuk bersemangat dengan mengekspresikan antusiasme yang tulus dan mengartikulasikan mengapa organisasi yang mereka pimpin tersebut melakukan strategi-strategi tertentu dan bagaimana organisasi yang Anda kelola tersebut memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri dibanding dengan organisasi lainnya.
Masih banyak pemimpin organisasi yang memiliki gagasan yang jelas tentang bagaimana mereka membuat perbedaan dalam organisasi yang ia pimpin, tetapi mereka menyimpan informasi tersebut untuk diri mereka sendiri dan tidak membagikannya kepada karyawan mereka.
Mereka belum berbagi dan berbicara dengan staf mereka tentang mengapa dan bagaimana organisasi membuat perbedaan.
Mau menjadi pemimpin sukses? Pikirkan tentang hal ini:
~ Apakah setiap karyawan dalam organisasi yang Anda pimpin tahu mengapa organisasi itu ada?
~ Apakah mereka tahu bagaimana organisasi melakukan berbagai strategi untuk sebuah perbedaan?
Karyawan mengharapkan para pemimpin bergairah, dan jika Anda tidak, mengapa Anda berharap agar mereka juga bergairah?
Untuk menginspirasi semangat karyawan, para pemimpin harus lebih vokal dan bersemangat tentang bagaimana dan mengapa organisasi yang Anda pimpin tersebut begitu penting, dan karyawan perlu melihat bahwa para pemimpin mereka bersemangat tentang hal ini.
Pada gilirannya, karyawan akan menjadi lebih bergairah. Tanpa gairah, karyawan tidak akan mempertahankan energi dan fokus yang diperlukan untuk membantu organisasi benar-benar berhasil dan membuat perbedaan.
Walau demikian, banyak juga organisasi, pemimpin dan karyawan yang memiliki passion.
Seringkali, mereka adalah sebuah organisasi kecil yang melakukan hal-hal unik dan dinilai kreatif.
Organisasi-organisasi ini memiliki pemimpin yang bukan sekadar seorang pengamat.
Mereka secara aktif terlibat dan ikut aktif dalam bekerja sama dengan karyawan mereka. Mereka bekerja untuk memobilisasi organisasi yang mereka pimpin ke arah yang sama dengan tujuan bersama. Mereka percaya bahwa apa yang mereka lakukan akan membuat perbedaan!
2. Persistence (Kegigihan)
Pernahkah Anda mendengar sebuah dongeng yang mengisahkan seekor bangau yang berusaha menelan seekor katak yang cukup besar di paruhnya. Sang katak tidak mau kalah dan ingin tetap hidup sehingga ia menyangkutkan kedua kaki belakangnya di bagian luar paruh burung bangau.
Demikian juga sang bangau, ia tak mau kalah dari katak dan berusaha untuk menelannya dengan memperbesar paruhnya sehingga ia mampu menelan sang katak besar itu dengan kekuatan paruhnya.
Kedua hewan itu sama-sama mempertahankan kekuatan mereka dan dengan kegigihan penuh, mereka berusaha sekeras mungkin untuk bisa melakukan tujuan mereka, sang bangau ingin memakan sang katak, sedangkan sang katak besar ingin tetap hidup.
Kegigihan kedua hewan tersebut di atas bisa menjadi inspirasi bagi para pemimpin untuk tetap bertahan ketika memecahkan sebuah masalah, meskipun masalah itu berkepanjangan dan nampak sulit menemukan jalan keluarnya.
Mereka yang tetap optimis atas kesuksesan antusias mengejar mimpi dan tujuan akan menemukan keberhasilan. Mereka yang tekun akan menemukan hasil terbaik dari usaha mereka.
Bukan menjadi rahasia lagi, kegigihan dan ketekunan, inilah salah satu kunci kesuksesan berikutnya para pemimpin.
Ketekunan menuntut sebuah kerja keras dalam mencapai hasil yang positif dimana hasil ini tentu terhubung dengan bagaimana para pemimpin memelihara dan merawat anggota tim dan atmosfer di dalamnya.
Pemimpin yang mampu mengendalikannya, merekalah yang akan mampu berjalan dalam jalur yang mereka rancang.
Namun demikian, memiliki tim yang solid dan sempurna bukanlah hal yang mudah. Anda perlu menemukan orang yang tepat
Beberapa soft skills yang perlu Anda miliki dan kuasai seperti kesabaran dalam mengayomi sebuah tim, memiliki kecerdasan emosional tingkat tinggi dan tentu keterbukaan untuk kebutuhan orang lain, termasuk keterlibatan dan kemauan untuk selalu meningkatkan hasil.
Semua sifat ini menyatu membentuk ketekunan – upaya dalam mengejar karier sebagai seorang pemimpin yang baik.
Tanpa ketekunan dalam kepemimpinan, seluruh gagasan kehilangan signifikansinya. Seorang pemimpin yang tidak memasukkan sifat ini dalam pekerjaannya, tidak akan mencapai kesuksesan.
Keteguhan dalam kepemimpinan sangat membantu dalam mempertahankan sebuah pekerjaan. Ini adalah sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin yang baik dan tidak pernah menyerah pada tantangan apa pun.
Selain itu, ketekunan membuatnya lebih mudah untuk menghadapi segala tantangan dan meningkatkan hasil pekerjaan.
Pemimpin besar adalah mereka yang gigih. Mereka bertahan melalui cobaan dan mengembangkan kemampuan untuk menghadapi badai yang sulit.
Calvin Coolidge, Presiden Amerika Serikat yang ke-30, mengatakan:
“Nothing in the world can take the place of persistence. Talent will not; nothing is more common than unsuccessful men with talent. Genius will not; unrewarded genius is almost proverb. Education will not; the world is full of educated derelicts. Persistence and determination alone are omnipotent.”
Ketekunan adalah karakteristik utama dari para pemimpin besar. Mendapatkannya membutuhkan tekad; sebuah pola pikir yang tidak peduli apa Anda akan tetap berpegang pada prinsip dan tujuan Anda. Mencapai kesuksesan membutuhkan kerja keras dan pola pikir untuk maju tanpa hambatan.
Investor dari Investors Business Daily (IBD) mengartikulasikannya dengan kuat dalam pesannya berikut ini:
“Be persistent and work hard. Success is a marathon, not a sprint. Never give up.”
“Tetaplah gigih dan bekerja keras. Sukses adalah sebuah maraton, bukan lari cepat. Jangan menyerah.”
Perspektif Manajemen Produk
Pentingnya kegigihan dalam menciptakan produk-produk hebat tidak dapat disepelekan. Segala sesuatu (rencana) tidak selalu berjalan seperti yang direncanakan. Manajer produk hebat belajar dari kesalahan masa lalu dan terus maju tanpa menghiraukan rintangan yang mereka hadapi. Keberhasilan sebuah penjualan produk tidak datang dalam semalam, tetapi datang seiring waktu, dengan penerapan prinsip-prinsip penjualan dan pemasaran yang konsisten.Mencapai tujuan besar bukanlah sebuah kebetulan. Mencapai impian Anda adalah hasil dari kepemimpinan yang Anda lakukan dengan konsistensi tinggi dan melihat kegagalan sebagai hambatan sementara (jangka pendek) yang mengantarkan Anda pada kesuksesan jangka panjang.Ketekunan adalah kemampuan untuk terus bergerak maju, mencari solusi dan bekerja menuju kesuksesan.Kualitas ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk menghadapi tantangan dan mempertahankan perspektif Anda – bahkan ketika tantangan membuat Anda menjadi stres atau frustasi ketika memikirkan kerumitannya.
Menghadapi Tantangan
Masalah dan tantangan adalah bagian dari proyek dalam organisasi yang sedang Anda kerjakan untuk mengantarkan Anda pada kesuksesan.Seorang pemimpin harus menghadapi tantangan jika ingin keberhasilan menghampiri, menilai dan mengevaluasi kesalahan yang membawa pada kegagalan sementara dan menemukan solusi untuk menjaga tim tetap pada jalur.Ketekunan adalah kemampuan untuk menghadapi setiap tantangan baru dengan intensitas dan tekad yang sama, serta keinginan untuk mencari solusi bahkan ketika solusinya nampak sulit.Seorang pemimpin yang kuat ditentukan oleh kemampuannya untuk menghadapi masalah ini secara konsisten, serta kemampuannya untuk terus mencari solusi baru bahkan ketika solusi sebelumnya gagal dalam eksekusinya.
Menjadi Pribadi yang Andal
Seorang pemimpin yang kuat mewakili suatu bentuk stabilitas bagi bawahannya, bertindak dan bereaksi terhadap situasi dengan perspektif yang relatif sama. Bawahan bergantung pada kestabilan seorang pemimpin dalam menunjukkan kepemimpinannya.Bagi seorang pemimpin, ketekunan adalah kemampuan untuk tetap konsisten bahkan ketika dihadapkan oleh berbagai masalah yang kompleks. Ketekunan ini menetapkan seperangkat harapan bagi para bawahan dalam bertindak dan mengikuti instruksi serta arahan dari pemimpin.Misalnya, seorang pemimpin memberikan aturan mengenai kedisiplinan dalam kehadiran, maka para bawahan akan melihat keteladanan sang pemimpin dalam menegakkan aturan tersebut.Mereka akan menilai pemimpin mana yang hanya sekadar membuat aturan, dimana mereka sendiri yang melanggarnya, atau bahkan tidak adil dalam memberikan sanksi kepada setiap karyawan.
Memiliki Visi Lebih Besar
Pada bulan September tahun 1962, mantan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy memberikan pidatonya yang terkenal dimana ia menetapkan mimpi untuk pergi ke bulan dengan mengatakan:
“Kami memilih untuk pergi ke bulan dalam dekade ini dan melakukan hal-hal lain, bukan karena tujuan ini mudah tetapi karena ini adalah hal yang sulit.”
John F. Kennedy mengungkapkan visinya yang besar kepada masyarakat di negaranya dan juga mengumumkannya kepada dunia.
Kata-kata dari pidatonya ini, (termasuk beberapa dekade berikutnya yang penuh dengan inovasi dalam bidang teknologi) menunjukkan perlunya ketekunan ketika bekerja untuk mencapai tujuan yang sulit atau tampaknya mustahil.
Ketekunan adalah kemampuan untuk bergerak maju, bahkan ketika solusinya nampak tidak jelas, setelah mengalami kegagalan dan ketika jalan menuju keberhasilan begitu sulit.
3. Panache (Penuh Aksi Baru)
Pemimpin adalah orang yang percaya diri. Mereka secara sistematis telah mengembangkan kepercayaan diri selama bertahun-tahun. Dalam situasi dimana mereka tidak merasa percaya diri, mereka berusaha diri mereka merasa percaya diri.
Keyakinan terhadap diri sendiri dapat dipelajari. Ini adalah model mental dan pola pikir kognitif tentang bagaimana kita melakukan pendekatan pada sebuah masalah.
Pemimpin memahami dan tahu bahwa mereka akan menyelesaikan masalah sebelum mereka menyelesaikannya. Ini tidak hanya sekadar menebak bahwa mereka melaluinya, tetapi mereka memang benar-benar bisa melakukannya.
“Positivity, confidence, and persistence are key in life, so never give up on yourself.” – Khalid
“Berpikir positif, kepercayaan diri dan ketekunan adalah kunci dalam hidup, jadi jangan pernah menyerah pada diri sendiri.”
Berikut ini beberapa perilaku yang digunakan para pemimpin secara konsisten untuk mengembangkan keterampilan baru:
1. Kesadaran
Para pemimpin hebat yang dikenal di seluruh penjuru dunia akan selalu memiliki “antena” kesadaran mereka.
Mereka selalu mencari cara untuk meningkatkan diri dan kemampuan dalam memimpin. Mereka memahami bahwa perbaikan diri adalah proses yang tidak pernah berakhir selama kehidupan masih ada, bahkan jika mereka mengalami kesulitan untuk melakukan inovasi, pengembangan dan perubahan.
2. Pengulangan
Para pemimpin luar biasa mempraktikkan keterampilan baru mereka. Latihan, latihan dan latihan. Itulah pemahaman yang mereka anut, dimana latihanlah yang membuat seseorang bisa mempertahankan prestasi mereka.
Dengan pengulangan yang tidak ada batasannya, mereka semakin ahli di bidangnya. Semakin mereka berlatih, semakin mereka menjadi sang ahli. Mereka memahami cara mengimplementasikan kebiasaan perilaku baru seperti dengan kebiasaan apa pun, mengulanginya berulang kali.
3. Umpan Balik
Pemimpin yang tidak tertahankan tidak takut untuk menanyakan apa yang mereka lakukan. Dan, mereka tidak takut mendengar jawabannya. Mereka memahami bahwa jawaban terbaik adalah mereka melakukannya dengan baik tetapi jawaban terbaik berikutnya adalah mereka tidak melakukan dengan baik, daripada tidak diberitahu tentang cacat potensial mereka.
Mereka memahami bahwa masukan dalam hal kesadaran perilaku adalah salah satu hal terpenting yang dapat dikaitkan dengan kinerja dan gaya kepemimpinan.
4. Mengakui
Keberhasilan dari kepemimpinannya adalah kerja sama dan juga prestasi dari para bawahan dan pengikut yang melakukan tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik. Dengan demikian, organisasi atau perusahaan yang dipimpin akan mengalami peningkatan. Sejak awal, pemimpin hebat tidak akan merasa sayang untuk memuji dan memberikan pengakuan terhadap mereka yang berprestasi. Secara terbuka mereka mengakui kehebatan dan kemampuan bawahan serta kontribusi dan loyalitas yang baik yang mereka berikan kepada organisasi.
Dorong kinerja yang luar biasa dan berkelanjutan dengan menunjukkan kepada karyawan Anda seberapa besar upaya mereka dihargai oleh Anda. Studi menunjukkan bahwa mengakui hal-hal hebat yang dilakukan karyawan Anda dapat lebih memotivasi daripada bonus berupa materi, (walaupun materi pun juga diperlukan).
5. Motivasi
Tetapkan standar tinggi untuk komunikasi, produktivitas, dan profesionalisme di seluruh lini organisasi Anda. Ketika standar-standar ini tidak dipenuhi, hindari menyalahkan dan menunjuk mereka yang tidak bekerja dengan semestinya. Jangan menurunkan standar Anda, sebagai gantinya, jadilah mitra yang baik dengan karyawan Anda dan menghadapi tantangan sebagai tim.
Mintalah masukan karyawan Anda untuk mengidentifikasi masalah. Fokuskan perhatian pada pencarian solusi daripada terpaku pada masalah. Fokuskan perhatian pada kemungkinan akan peluang dan kesempatan serta berusaha untuk memenuhi dan melampaui harapan dari target pencapaian Anda.
6. Jadilah Tegas
Semua pemimpin pasti akan membuat keputusan yang sulit. Ini sesuai dengan tingkatan pekerjaan mereka. Mereka memahami bahwa dalam situasi tertentu, keputusan yang sulit dan tepat waktu harus dibuat demi kepentingan terbaik seluruh organisasi, keputusan yang membutuhkan ketegasan, otoritas dan kepastian yang tidak akan menyenangkan semua orang.
Pemimpin yang luar biasa tidak ragu jika mereka sedang berada dalam situasi seperti itu. Mereka juga tahu kapan untuk berdiam diri (tidak bertindak secara sepihak) tetapi malah mendorong pengambilan keputusan yang bersifat kolaboratif.
7. Berkomunikasi
Berkomunikasilah dengan jelas, profesional, dan sering. Karyawan mengharapkan penilaian jujur manajer mereka terhadap kinerja yang mereka lakukan.Untuk memberikan respon terhadap penilaian tersebut secara kredibel, manajer yang sangat baik harus benar-benar memahami organisasi mereka dan menilai kemajuan secara akurat.
Ketika segala sesuatunya berjalan lancar, soroti apa yang berhasil dan komunikasikan kesuksesan di seluruh organisasi. Ketika masalah muncul, pertimbangkan dampak potensial yang dapat Anda miliki dengan secara mengkomunikasikan masalah Anda.Ingat bahwa komunikasi adalah alat yang dapat menginspirasi dan memotivasi serta mengidentifikasi serta menyelesaikan masalah.
8. Kepercayaan
Belajar mempercayai karyawan Anda. Pemimpin yang percaya akan kemampuan dari karyawan dan memiliki keyakinan bahwa mereka akan bertanggung jawab, ini akan mendorong otonomi dan juga menciptakan rasa komunitas yang kuat di seluruh lini organisasi.
Untuk membangun kepercayaan, ciptakan lingkungan kerja yang aman dan positif dengan komunikasi dua arah yang terbuka dan jujur. Percayalah bahwa karyawan Anda akan memenuhi atau melampaui sasaran organisasi ketika bekerja di lingkungan yang produktif, aman dan mendukung.
9. Yakin/Percaya Diri
Bukan hanya para pemimpin terbaik yang percaya diri, tetapi kepercayaan diri mereka juga menular.Karyawan secara alami tertarik pada mereka, mencari saran mereka, dan merasa lebih percaya diri sebagai hasilnya. Ketika ditantang, mereka tidak menyerah terlalu mudah, karena mereka tahu ide, opini, dan strategi mereka terinformasi dengan baik dengan hasil kerja keras.
Namun ketika terbukti salah, mereka akan mengambil tanggung jawab dan bertindak cepat untuk memperbaiki situasi di dalam otoritas mereka.
10. Mengembangkan
Ajak karyawan Anda untuk sukses, bukan untuk mengalami kegagalan.Berikan mereka alat dan pelatihan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi mereka secara penuh, dan untuk memenuhi dan melampaui standar yang telah Anda tetapkan.
Dorong mereka untuk mengidentifikasi kekuatan mereka dan apa yang memotivasi mereka. Jika memungkinkan, temukan apa yang mendorong mereka ke dalam tugas sehari-hari mereka.
Tantangan Pemimpin dalam Meraih Kesukesan di Tempat Kerja Menurut Mark Sanborn
Menurut Mark Sanborn, seorang ahli di bidang kepemimpinan, ia memaparkan ada empat jenis tantangan yang para pemimpin temui dalam pekerjaan mereka,Antara lain :
1. Untuk Dihormati Dan Disukai
Akan selalu ada seseorang yang tidak menyukai Anda sebagai seorang pemimpin. Beberapa bahkan mungkin mencoba untuk menjatuhkan Anda dengan berbagai cara agar Anda jatuh dari posisi Anda saat ini.Seorang pemimpin juga harus memilih dan pilihan ini tidak selalu sesuai dengan pilihan orang lain atau kelompok.
2. Menyeimbangkan Kebutuhan Organisasi Dan Kebutuhan Karyawan
Tidak ada kesuksesan yang dapat dicapai jika kedua kebutuhan tersebut (kebutuhan karyawan dan kebutuhan organisasi) tidak diperhitungkan. Seorang pemimpin yang baik dan gigih mampu menyeimbangkan kebutuhan karyawan dan kebutuhan perusahaan.
Jika tidak ada pilihan, seorang pemimpin akan memilih kebutuhan perusahaan dan karyawan harus dapat memahaminya.
3. Tetap Termotivasi
Menjadi seorang pemimpin itu sulit. Dan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, sangat mudah untuk kehilangan motivasi. Namun, badai pasti berlalu, demikian juga masalah. Tapi mereka yang dengan gigih akan dapat melaluinya sebagai pemimpin yang menang.
Anda juga harus tetap setia dengan tujuan Anda, untuk apa yang Anda yakini dan tetap berjuang dalam menghadapi rintangan.
4.Tetap Fokus
Tumpukan pekerjaan yang belum terselesaikan ditambah lagi harus menghadapi setiap karakter orang, tentu akan membuat pemimpin sakit kepada dan frustasi. Atur fokus Anda dan temukan bahwa Anda tetap pada jalur yang seharusnya dan mampu mencapai garis finish.
Menjadi pemimpin ada kalanya perlu tarik ulur dalam kepemimpinan mereka.
Terimah kasih, Semoga bermanfaat...!
Komentar