10 Kesalahan Fatal Dalam Pengelolaan Usaha
10 Kesalahan Fatal Dalam Pengelolaan Usaha
Ada banyak risiko yang harus ditanggung oleh setiap pemilik usaha. Tetapi di sisi lain, kesuksesan yang diraih akan sangat bermanfaat bagi kehidupan Anda. Mungkin Anda memiliki banyak ide brilian, rencana bisnis matang, serta tim yang solid, tetapi jika pengelolaan usaha Anda tidak dilakukan dengan baik, maka ha-hal tadi bisa menjadi sia-sia.
Ada banyak tips yang menjabarkan bagaimana Anda bisa mengatur keuangan sebagai pengusaha. Tapi tahukah Anda bahwa ada banyak juga wiraswastawan yang salah mengelola keuangan mereka hingga menimbulkan kerugian yang besar? Anda sedang berjuang menjadi seorang Pengusaha? Berikut adalah 10 kesalahan pengelolaan keuangan yang perlu Anda hindari sebagai seorang pengusaha.
Ada banyak tips yang menjabarkan bagaimana Anda bisa mengatur keuangan sebagai pengusaha. Tapi tahukah Anda bahwa ada banyak juga wiraswastawan yang salah mengelola keuangan mereka hingga menimbulkan kerugian yang besar? Anda sedang berjuang menjadi seorang Pengusaha? Berikut adalah 10 kesalahan pengelolaan keuangan yang perlu Anda hindari sebagai seorang pengusaha.
1. Modal Awal Terlalu Besar
Jika Anda berencana untuk memiliki sebuah restoran; manakah yang Anda pilih diantara dua cara di bawah ini:
1. Menggelontorkan banyak dana untuk membangun sebuah restoran besar
2. Memulai dari hal yang sederhana seperti membuka catering dan menerima pesanan secara online
Tentu saja, pilihan kedua jauh lebih masuk akal, mudah dan risikonya sangat kecil. Investasi kecil dapat berkembang serta akan jauh lebih aman bila dibandingkan dengan membuka bisnis dalam skala besar secara langsung. Strategi ini telah terbukti ampuh karena banyak online shop di Indonesia yang kini memiliki gerai berkat hasil penjualan mereka. Selain itu mereka telah mendapatkan pelanggan tetap.
2. Menggabungkan Rekening Pribadi dan Perusahaan
Menggabungkan rekening pribadi Anda dengan perusahaan sangat tidak dianjurkan dalam pengelolaan usaha. Anda akan kesulitan membedakan pengeluaran dan pemasukan untuk masing-masing kebutuhan. Alasan lainnya yakni Anda akan cenderung menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi. Manajemen keuangan yang timpang tindih ini akan mempengaruhi operasional perusahaan Anda dan sulit menentukan angka profit yang sebenarnya. Biasakan untuk disiplin membagi kebutuhan bisnis dan pribadi.
3. Membiayai Kebutuhan Bisnis dengan Uang Pribadi
Masih berhubungan dengan poin yang telah dijelaskan sebelumnya, mengeluarkan dana untuk kebutuhan bisnis dengan uang pribadi yang Anda miliki sangat tidak disarankan. Akan lebih baik jika kartu kredit Anda tidak digunakan untuk membiayai keperluan usaha karena Anda akan mengalami kesulitan untuk membuat laporan keuangan nantinya. Pastikan bahwa segala keperluan bisnis, biaya meeting, atau traveling ditanggung oleh keuangan operasional perusahaan.
4. Pengembalian Utang yang Buruk
Saat ini sudah sangat mudah untuk memperoleh kredit modal usaha. Karena sudah banyak lembaga keuangan baik pemerintah maupun swasta yang bersedia memberikan pinjaman untuk keperluan tersebut. Akan tetapi banyak pelaku bisnis yang tergesa-gesa, yaitu meminjam tanpa memikirkan cara membayar kredit tersebut. Di tahun pertama perusahaan Anda berdiri, akan ada banyak ketidakpastian seperti pendapatan yang belum tetap, keuntungan yang belum dapat menutup modal, dan lain sebagainya. Untuk itu, diperlukan pengelolaan keuangan yang memungkinkan Anda untuk mengembalikan pinjaman modal sebelum waktunya. Ketika bisnis Anda mulai mengalami peningkatan, Anda dapat melakukan pinjaman yang lebih besar lagi.
5. Tidak Menyiapkan Anggaran untuk Masa Mendatang
Di awal berdirinya perusahaan, sang pemilik usaha tersebut cenderung memutar lagi seluruh keuntungan yang mereka dapat untuk membiayai keperluan bisnis.
Tindakan seperti ini bisa membahayakan masa depan si pemilik itu sendiri karena dia tidak memiliki jumlah tabungan yang pasti.
"Roma tidak dibangun dalam sehari," begitu juga bisnis Anda. Akan lebih baik apabila Anda menyisihkan pendapatan Anda untuk beberapa bulan ke depan, untuk berjaga-jaga ketika kondisi keuangan pribadi sedang tidak stabil. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi beberapa tahun mendatang, oleh karena itu, sisihkan pendapatan untuk ditabung.
"Roma tidak dibangun dalam sehari," begitu juga bisnis Anda. Akan lebih baik apabila Anda menyisihkan pendapatan Anda untuk beberapa bulan ke depan, untuk berjaga-jaga ketika kondisi keuangan pribadi sedang tidak stabil. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi beberapa tahun mendatang, oleh karena itu, sisihkan pendapatan untuk ditabung.
6. Tidak Memiliki Anggaran Operasional
Setiap perusahaan pasti memiliki dana operasional. Kesalahan terbesar seorang pengusaha adalah tidak memiliki anggaran untuk keperluan operasional kantor. Bagaimana Anda mengukur keuntungan apabila Anda tidak tahu berapa jumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan Anda? Anda dapat mematok anggaran setiap bulan dan meningkatkan jumlahnya ketika bisnis sudah stabil nanti. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.
7. Tidak Membuat Rencana Pensiun
Setiap pengusaha pasti memiliki keinginan untuk pensiun suatu saat nanti. Tidakkah Anda ingin memetik hasil kerja Anda selama bertahun-tahun? Dana pensiun sangat penting untuk dikumpulkan mulai dari sekarang agar ketika saatnya Anda benar-benar sudah tidak bekerja, Anda memiliki cukup dana untuk menikmati hidup. Perhitungan dana pensiun dapat dilakukan oleh pakar keuangan atau menyisihkan sebagian keuntungan yang Anda peroleh secara berkala.
8. Tidak Memiliki Dana Darurat
Miliki Dana yang Dialokasikan untuk Kebutuhan Darurat via inc.com
Dana darurat ini biasanya berbentuk tabungan tunai karena sifatnya darurat dan bisa dicairkan kapan saja Anda butuhkan. Selain menabung dan membiayai perusahaan, Anda pun harus memiliki dana darurat untuk keperluan yang tak terduga seperti, kecelakaan kerja, ganti rugi konsumen dan lain sebagainya. Dana darurat cukup penting dalam sebuah manajemen keuangan supaya Anda tidak terlibat hutang yang menumpuk.
Dana darurat ini biasanya berbentuk tabungan tunai karena sifatnya darurat dan bisa dicairkan kapan saja Anda butuhkan. Selain menabung dan membiayai perusahaan, Anda pun harus memiliki dana darurat untuk keperluan yang tak terduga seperti, kecelakaan kerja, ganti rugi konsumen dan lain sebagainya. Dana darurat cukup penting dalam sebuah manajemen keuangan supaya Anda tidak terlibat hutang yang menumpuk.
9. Utang yang Lebih Besar Dibanding Penghasilan
Apabila laporan keuangan Anda terus menerus defisit, itu artinya ada kesalahan dalam pengelolaan usaha Anda. Anda perlu mempelajari permasalahannya agar tidak terlibat hutang yang lebih banyak lagi. Jangan pula meminjam uang dari modal perusahaan atau dana pensiun Anda. Terlalu bergantung pada kartu kredit juga akan berdampak buruk bagi keuangan Anda. Kecenderungan menggesek kartu kredit di setiap kesempatan tidak menyelesaikan masalah tapi malah semakin menambah hutang Anda.
10. Melakukan Promo yang Terlalu Banyak
Kita hidup dalam kondisi ekonomi bisnis yang sangat kompetitif terlepas dari usaha yang digeluti. Perusahaan Anda akan mengalami persaingan ketat. Namun tak lantas Anda harus memberikan diskon besar-besaran kepada klien hanya karena Anda ingin menang tender. Memberikan potongan harga yang terlalu besar bisa berdampak pada kualitas produk atau servis dan profit yang akan Anda peroleh. Tentukan harga jual yang sesuai dengan kemampuan dan dana operasional yang dikeluarkan.
Besar atau Kecil, Bisnis Adalah Bisnis
Jangan pernah menyepelekan pengelolaan usaha yang Anda jalankan, meskipun bisnis tersebut masih terbilang bisnis kecil atau baru mulai. Sebagai seorang entrepreneur, hal-hal yang mendasar seputar keuangan haruslah dipertimbangkan sejak awal berdirinya perusahaan Anda. Setelah memahami kesalahan pengelolaan keuangan seperti yang telah dijelaskan di atas, diharapkan Anda dapat merencanakan keuangan dengan lebih bijak dan berhati-hati.
Terimah kasih,Semoga bermanfaat,
Komentar